Purabaya Kembali Raih Penghargaan dari Pemprov Jatim

Predikat Baik Kategori Pelayanan Administrasi dan Umum

Setelah melalui proses penilaian secara bergilir, upaya Pemerintah Kota Surabaya khususnya Dinas Perhubungan melalui UPTD Terminal Purabaya mendapatkan apresiasi positif dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Untuk kali pertama Terminal Purabaya berhasil memenangkan predikat baik dalam rangka unit pelayanan publik percontohan tingkat Jawa Timur 2011.

Rencananya Pemerintah Provinsi Jawa Timur akan menyerahkan penghargaan tersebut besok (Selasa, 29/11/2011) setelah upacara bendera dalam rangka memperingati hari Korpri. Selain Terminal Purabaya ada beberapa unit pelayanan publik lainnya di kota Surabaya yang memenangkan penghargaan dari gubernur tersebut, antara lain Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Surabaya.

“Salah satu UPTD kami yakni Terminal Purabaya tahun ini berhasil memenangkan penghargaan predikat baik dalam lomba unit pelayanan publik percontohan tingkat provinsi Jawa Timur untuk kategori administratif dan umum.” terang plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya, Eddi AMd. LLAJ, S.Sos, MM.

Penilaian yang telah dilakukan pada bulan Oktober yang lalu meliputi berbagai aspek antara lain, administratif, keamanan, kenyamanan, serta kelengkapan sarana dan prasarana yang terintegrasi. Kepala UTPD terminal Purabaya, May Ronald memaparkan,”Seperti yang terlihat, terminal ini memiliki fasilitas yang sudah cukup memadai dan terintegrasi dengan instansi lainnya, contoh Palang Merah Indonesia, Dinas Kebakaran, Polres Sidoarjo, Polrestabes Surabaya, PO bus, dan Garnisun Tetap III.”

Selain ketersediaan sarana dan prasarana yang terintegrasi dan sistem administratif internal yang optimal, keberhasilan juga didukung oleh penerapan sistem informasi, teknologi dan komunikasi (ICT) dalam menunjang operasional petugas sehari-hari. Implementasi sistem ICT saat ini adalah papan peta terminal Purabaya, papan destinasi bus AKDP dan AKAP, CCTV dan Smart Card.

Irvan Wahyudrajad, M.MT selaku Kepala Bidang Sarana dan Prasarana Transportasi menyatakan, “Kita ke depan masih fokus dalam pengembangan sistem ICT untuk terminal Purabaya guna efisiensi dan optimalisasi kegiatan operasional petugas di lapangan serta keamanan dan kenyamanan calon penumpang. Selain itu, sistem IT sangat diperlukan untuk menekan kebocoran PAD. Sementara itu agenda terdekat kami adalah berusaha mendapatkan pelatihan, sertifikasi OHSAS 18001: 2007 tentang K3 dan ISO 14001:2004 tentang sistem manajemen lingkungan.”

Diharapkan dalam beberapa tahun mendatang, dari sektor transportasi tidak hanya terminal Purabaya, tapi seluruh UPTD terminal, pengujian kendaraan dan pangkalan di kota Surabaya dapat meraih penghargaan pelayanan terbaik baik tingkat provinsi maupun nasional. dan yang paling penting adalah seluruh UPTD berhasil memberikan kepuasan terhadap pengguna jasa transportasi di kota Pahlawan.

Pemaparan Hasil WTN oleh Kementrian Perhubungan

Setelah melakukan penilaian ketiga dalam rangka lomba Wahana Tata Nugraha 2011, tim penilai dari Kementrian Perhubungan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat memaparkan hasilnya di ruang sidang walikota Jl. Jimerto Surabaya hari ini (Jum’at, 18/11/2011). Agenda yang dipimpin langsung oleh walikota Surabaya Tri Rismaharini tersebut dihadiri oleh para Kepala Dinas dan Kepala Bidang dari berbagai SKPD terutama Dinas Perhubungan Kota Surabaya. Sedangkan dari Tim Kementrian diwakili oleh Andaru sebagai ketua tim, joko dan felix. Dalam pertemuan yang berlangsung kurang lebih 2 jam banyak membahas hasil penilaian dan rencana jangka menengah antara 2009- 2015 yang dimiliki kota Surabaya khususnya sektor transportasi.


Andaru menyatakan bahwa kota Surabaya sudah memiliki infrastruktur yang bagus untuk sistem lalu-lintas dan transportasi. Hal ini ditunjukkan dari tersedianya sarana baik bagi pengguna jalan roda empat, roda dua maupun pejalan kaki. Selain itu pelayanan berbasis informasi dan teknologi yang diterapkan di jalan raya dan yang diberikan oleh unit pelayanan terminal dan pengujian kendaraan bermotor di Tandes membuat warga menjadi tertib dan sangat terbantu.
Ketua tim tersebut juga menambahkan agar Pemkot Surabaya lebih memperhatikan angkutan umum agar dapat bersinergi dengan terminal. “Semua kriteria penilaian (di kota Surabaya) sudah terpenuhi dan sangat memuaskan. Namun sebaiknya angkutan umum dan terminal lebih bersinergi.”
Menanggapi temuan hasil dari Tim penilai, Tri Risma memaparkan, “Pemerintah Kota Surabaya terus membenahi angkutan umum dan sedang berusaha menyelesaikan pekerjaan angkutan massal yang terdiri atas trem dan monorel sebelum 2015 karena (pekerjaan angkutan massal) sudah masuk dalam RPJMD kota Surabaya.”
Masih terkait dengan angkutan massal, Pemkot Surabaya juga akan melakukan pengaturan rute asal dan tujuan serta membentuk badan usaha yang mengakomodasi kepemilikan angkutan umum yang ada sekarang ini. Hal ini dilakukan karena selama ini kepemilikan angkutan umum masih atas nama perorangan sehingga pelayanan di setiap moda yang ada sekarang tidak memiliki standar yang sama baik dalam hal kenyamanan kendaraan, ketersediaan armada dan ketepatan waktu.
“Baik angkutan umum maupun angkutan massal harus mengikuti UU LLAJ (Undang-Undang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan) dimana pengelolanya adalah badan usaha dalam hal ini koperasi. Kita akan rerouting trayek yang ada, agar lebih efisien dan dapat menjangkau seluruh kota.” Ujar Eddi selaku Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya.
Sinkronisasi antara hasil temuan dan rencana jangka menengah dari Pemkot Surabaya diharapkan dapat menjadi pedoman dalam melakukan revitalisasi dan manajemen sistem transportasi di kota Pahlawan.

sumber : Dishub Surabaya

29 Jalur Alternatif di Jatim saat Mudik Lebaran 2011


Wahid Husein Kepala Dishub dan LLAJ Jatim mengatakan bahwa Dinas Perhubungan dan Lalu Lintas Angkutan Jalan (Dishub dan LLAJ) Jawa Timur menyiapkan 29 jalur alternatif yang dapat digunakan pengendara disaat melakukan mudik lebaran 2011, baik saat melakukan mudik maupun balik, hal ini karena terdapat sejumlah wilayah yang biasanya menjadi titik kemacetan. Yaitu Surabaya menuju Malang dan Pasuruan, Surabaya ke Nganjuk hingga Ngawi, Kertosono ke Tulungagung dan Surabaya menuju Banyuwangi melewati Probolinggo. Kemacetan ini antara lain disebabkan oleh volume kendaraan, jalur rawan kecelakaan dan adanya pasar tumpah.

Berikut jalur alternatif yang terbagi ke dalam 6 ruas wilayah kemacetan :

I. Kemacetan Surabaya menuju Porong. Jalur alternatif :
1. Surabaya-Pasar Ngaban-Gempolsari-Kalitengah-Gempol (atau bisa melintas melalui)
2. Surabaya-Rel KA Tanggulangin-Gempolsari-Gempol.
(Jalur arteri juga bisa digunakan sejak H-10 Lebaran)
3. Kali Porong-Pelocor-Tol lama-Gempol.

II. Kemacetan dari Surabaya menuju Ngawi yang melewati Mojokerto, Nganjuk dan Madiun. Ada 13 jalur alternatif :
1. Surabaya-Mlirip-Gedeg-Ploso-Jombang
2. Surabaya-Mlirip-Jalan Empunala-Surodinawan-Curahmalang-Peterongan-Jombang
3. Surabaya-Krian-Mojosari-Gondang-Dinoyo-Mojoagung-Jombang
4. Surabaya-Mlirip-Jalan Gajah Mada-Suko-Mojoagung-Jombang
5. Mojokerto-Gedeg-Ploso-Lengkong-Kertosono
6. Simpang 3 Mojoduwur-Mojowarno-Simpang Kertorejo-Gudo-Kujang-Kediri
7. Perak-Gudo-Kujang-Paku-Kediri
8. Jombang-Ploso-Jatikalen-Lengkong-Guyangan-Kertosono
9. Kediri-Tanjunganom-Baron atau Loceret-Nganjuk
10. Kediri-Tanjunganom-Kertosono-Jombang
11. Kediri-Merican-Jabon-Kertosono-Jombang
12. Gendingan-Walikukun-Jatigempol-Kedungputri-Geneng-Kedungglagah-Kwadungan-Balerejo
13. Kedungglagah-Mangunharjo-Pangkur-Palok.

III. Kemacetan dari Surabaya menuju Banyuwangi yang melintasi Pasuruan-Probolinggo-Situbondo. Ada 4 jalur alternatif :
1. Simpang 4 Kebonagung-Simbang 4 Warungdowo-Simpang 4 Gondangwetan-Simpang 3 Wingongan
2. Simpang 3 Wingongan-Simpang 3 Banyubiru-Ranu-Grati-Simpang 3 Sumur Waru Grati
3. Arak-arak-Bondowoso-Kalisat-Gunung Kumitir-Kalibaru-Banyuwangi
4. Besuki-Klataan-Kendit-Sumber Kota-Situbondo.

IV. Kemacetan dari Kertosono menuju Kediri dan Tulungagung. Disiapkan dua jalur alternatif :
1. Kediri-Srengat-Ngantru-Tulungagung
2. Kediri-Kandat-Ngantru-Tulungagung.

V. Kemacetan di jalur Malang menuju Blitar. Ada dua jalur alternatif yaitu
1. Malang-Dilem-Bagong-Blitar
2. Malang-Jalibar-Blitar.

VI. Kemacetan jalur Probolinggo menuju Banyuwangi melewati Lumajang-Jember. Ada 5 jalur alternatif :
1. Rogojampi-Alas Malang-Genteng-Jember
2. Jalan Lingkar Ketapang, Banyuwangi
3. Probolinggo-Kalakah-Randuagung-Tanggul
4. Lumajang-Ambulu-Kencong-Jember
5. Jember-Rambipuji-Balung-Kencong-Lumajang.

Sedangkan untuk Pulau Madura, menurut Wahid masih relatif aman. Pihaknya hanya menyiapkan personel terutama di kawasan pasar tumpah.[Set]

Sumber: Suara Surabaya

Dishub Siapkan Pusat Kendali Parkir Elektrik di Terminal Bratang

…………………………………………………………………………………………………………………….

Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya terus melakukan upaya penataan parkir baik di terminal – terminal di kota surabaya maupun kantor pemerintahan di kota surabaya. Hal ini bertujuan untuk menghindari penumpukan kendaraan yang akan masuk maupun keluar terminal serta menghindari kebocoran parkir.

Untuk mendukung hal tersebut Dishub juga telah membangun pusat kendali parkir elektrik. Pusat kendali parkir elektrik yang ditempatkan di Terminal Bratang tersebut ditargetkan dapat segera difungsikan pada pertengahan Maret ini. Selain untuk pemantauan, ruangan ini juga digunakan sebagai pusat data base, dan kontrol parkir elektrik. Pusat kendali parkir elektrik yang berada di lantai 2 terminal Bratang tersebut diharapkan dapat mempermudah pemantauan dan pengelolaan data parkir elektrik yang tersebar di Kota Surabaya. Pusat kendali parkir elektrik ini juga telah dilengkapi dengan Dinamic Moving Sign yang rencananya dapat digunakan untuk menampilkan kondisi data parkir pada tiap-tiap titik parkir elektrik di Surabaya.

Hingga saat ini baru 5 titik parkir elektrik yang akan memanfaatkan fasilitas ini. Diantaranya Terminal Purabaya, Terminal Dukuh Kupang, Terminal di Kedungcowek, Terminal Manukan, Terminal Bratang dan kantor Dinas kesehatan Kota Surabaya.

Dishub Siap Gelar Pemilihan dan Pembinaan Awak Angkutan Umum (AKUT) Kota Surabaya 2011


…………………………………………………………………………………………………………………….

Berdasarkan surat direktur jendral perhubungan darat nomor AJ.406/1/1/DRJD tertanggal 24 Januari 2011, tentang Persiapan Pemilihan Awak kendaraan Umum Teladan (AKUT) Tingkat Nasional tahun 2011. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya kembali bersiap menggelar kegiatan Pemilihan dan Pembinaan Awak Angkutan Umum (AKUT) 2011 Tingkat Kota Surabaya. Kegiatan yang sedianya akan dilakukan pada awal April tersebut nantinya akan diikuti oleh awak mikrolet, awak taksi, awak bus kota, dan awak kendaraan angkutan pariwisata Kota Surabaya. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia bagi pengemudi angkutan umum sesuai dengan perkembangan kebutuhan pelayanan jasa angkutan umum.

Para peserta AKUT juga akan dibekali dengan materi yang berhubungan dengan transportasi dan Lalu lintas. Seperti Pengetahuan Kelalu Lintasan, Pengetahuan LLAJ dengan kendaraan umum, Pengetahuan tentang kesehatan, Pengetahuan terkait perizinan angkutan umum, Dasar-dasar Psikologi Bagi awak kendaraan serta pengetahuan asuransi kecelakaan yang nantinya akan melibatkan instansi terkait lainnya dalam pemberian materi.

Pelaksanaan AKUT tingkat Kota Surabaya ini akan dilaksanakan dalam 2 (dua) tahap, pembinaan awak kendaraan umum dan pemilihan awak kendaraan umum Teladan tingkat kota surabaya tahun 2011. Yang selanjutnya akan dipilih 3 orang terbaik tingkat kota Surabaya yang akan diusulkan untuk mengikuti AKUT Tingkat Provinsi Jawa Timur. Adapun tahapan yang dilakukan antara lain tes tulis (post test) dan psikotest. Para peserta yang lolos seleksi tingkat Provinsi nantinya dapat mengikuti AKUT tingkat Nasional di Jakarta.

Pencapaian prestasi AKUT Kota Surabaya tahun 2010 telah dibuktikan dengan berhasilnya Sdr. Gestora Rodina pengemudi Taksi Orenz menyabet juara 3 (tiga) AKUT tingkat provinsi Jawa Timur dan Juara 2 (dua) AKUT tingkat Nasional. kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan spirit, motivasi, pengembangan dari aspek teknis (skill), pengetahuan dan aturan hukum (knowledse and rules dan perilaku (attitude) pengemudi angkutan umum. Selain itu juga untuk meningkatkan profesionalisme para awak kendaraan.[fr]

Source : Dinas Perhubungan Kota Surabaya

Kenaikan Bus dan Penumpang Masih Dalam Batas Wajar Jelang Natal dan Tahun Baru

…………………………………………………………………………………………………………………….

Dari hasil pemantauan yang dilakukan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya sejak tanggal 23 Desember 2010 di Terminal Purabaya dan Terminal Tambak Oso Wilanguan, terlihat adanya lonjakan kenaikan penumpang dan bus yang memadati Terminal tipe A tersebut.

Tercatat sejak hari kamis 23 Desember 2010 hingga hari selasa 28 Desember 2010 kenaikan per hari mencapai 699 armada dengan 29.194 penumpang. “hingga saat ini pengaturan serta pengendalian keberangkatan dan kedatangan bis antar kota, bis kota dan angkutan penumpang umum lainnya di terminal masih bisa diangkut dengan armada yang berjadwal.” menurut pelaksana harian Angkutan Natal 2010 dan Tahun Baru 2011, H. Subagio Utomo, SH, MM.

Selain di Terminal Purabaya kenaikan penumpang juga terjadi di Terminal Tambak Oso wilangun. Terminal yang terletak di Kecamatan Benowo ini tidak terjadi lonjakan armada buas dan penumpang yang begitu tinggi. tercatat rata-rata bus yang berangkat dari TOW berkisar 187 armada dengan 14.681 penumpang.

Dalam menghadapi perayaan natal dan tahun baru 2011 ini.Di Terminal tipe A Kota Surabaya, tetap di bentuk posko dan dilakukan pengecekan terhadap seluruh fasilitas keselamatan armada bus. Hal ini dimaksud untuk memperlancar pelayanan angkutan natal dan tahun baru 2011 serta mewujudkan keamanan dan keselamatan bagi calon penumpang di terminal. Kenaikan arus penumpang tahun ini dinilai tidak mengkhawatirkan karena tingkat kenaikan penumpang dan bus masih dalam batas aman.

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Surabaya

Libur Natal dan Tahun Baru 2011 Dishub Siapkan 174 Personil

………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….

Sebanyak 174 personil Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya di terjunkan selama pelaksanaan pemantauan kegiatan penyelenggaraan angkutan natal 2010 & tahun baru 2011.

“Tahun 2010 kali ini Dishub menempatkan sejumlah personil di beberapa titik di kota surabaya untuk pengamanan serta pemantauan penyelenggaraan angkutan natal dan tahun baru”, tutur H.Subagio Utomo, SH, MM selaku Kepala Seksi Penertiban Bidang Pengendalian dan Operasional.

Kegiatan yang dimulai kamis 23 Desember 2010 hingga 3 Januari 2011 ini meliputi memantau/ melaksanakan penataan dan pengaturan parkir di area kegiatan natal dan tahun baru serta melaksanakan pengawasan kelancaran lalu lintas di sekitar gereja tempat berlangsungnya acara perayaan natal.

Untuk memberikan layanan operasional yang lebih pada malam natal dan pergantian tahun, Dishub mendirikan beberapa posko diantaranya di Terminal Purabaya, Terminal Tambak oso Wilangun serta Terminal Joyoboyo. Sedangkan untuk pemantauan kegiatan melalui alat komunikasi dipusatkan di kantor Dishub, Dukuh Menaggal.

Selain itu Dishub juga mempersiapkan sejumlah armada bus untuk membantu arus mudik. “Walaupun arus mudik tidak sepadat lebaran idul fitri, kami akan tetap antisipasi” imbuh Subagio. Persiapan lainnya yang dilakukan di terminal diantaranya, pemeriksaan armada yang meliputi kelengkapan administrasi kendaraan (STNK, Buku Uji, kartu pengawas), Persyaratan teknis dan laik jalan kendaraan. Serta yang tak luput dari pemeriksaan kali ini adalah pemeriksaan kondisi kesehatan pengemudi dimana yang akan dikoordinasikan dengan posko kesehatan yang telah tersedia.

Untuk lebih memperlancar kinerja porsonil di lapangan, Dishub akan selalu berkoordinasi dengan instansi terkait dalam upaya mewujudkan keamanan dan keselamatan bagi para calon penumpang.

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Surabaya

Penggunaan BBG untuk Angkutan Umum di Kota Surabaya

Penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) sebagai alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk sektor transportasi saat ini mulai dihidupkan kembali. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya bekerjasama dengan Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat berupaya untuk mensosialisasikan program penggunaan BBG untuk transportasi khususnya angkutan umum/ mikrolet.

Penggunaan BBG untuk transportasi dalam rangka peningkatan pemanfaatan gas bumi ini juga ditunjang dengan bantuan Converter Kit sebanyak 445 unit dari Kementrian Perhubungan. “saat ini baru 62 kendaraan/ angkutan umum yang dipasang conventer kit”, tutur Kepala Seksi Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kota Surabaya Endri Sutjahjo, A.md LLAJ,ST,MM

Secara teknis kinerja mobil ber-BBG itu didukung oleh conversion kit, peralatan yang memungkinkan mobil bergerak dengan bahan bakar gas. Pertama, gas dimasukkan ke tabung melalui wadah pengisian. Lalu, BBG disalurkan ke tangki gas di tubuh mobil. Setelah tekanannya diturunkan, gas–dengan suatu cara–bercampur dengan udara, yang lalu masuk ke mesin untuk dibakar. Tetapi, dengan suatu cara pula, kendaraan ber-BBG dapat kembali menggunakan BBM.Dengan alat converter ini, mobil atau motor bisa dual switch. Jika tidak ada BBG, bisa kembali ke premium. Jadi, tidak ada kesulitan.

Dalam pemasangan converter ini kami sudah menunjuk bengkel yang dapat membantu pemasangan alat ini, tambah Endri Sutjahjo

Keuntungan penggunaan BBG untuk transportasi yang dapat kita rasakan bersama, diantaranya udara akan jauh lebih bersih karena pembakaran lebih sempurna (dengan Oktan 104 pada propane). Manfaat lain yang dapat dirasakan, subsidi BBM yang selama ini kita nikmati dapat dialihkan untuk kebutuhan lainnya karena cadangan gas di Indonesia masih mencukupi.

BBG merupakan bahan bakar ramah ligkungan, sebagaian besar (sekitar 85%) komponen gas bumi yang telah dimurnikan ini terdiri dari gas metana dan etana. Selebihnya gas propana, butana, pentana, nitrogen, dan karbondioksida. BBG lebih ringan dari udara, dan mempunyai nilai oktan 120.

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Surabaya