Penggunaan BBG untuk Angkutan Umum di Kota Surabaya

Penggunaan Bahan Bakar Gas (BBG) sebagai alternatif pengganti Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk sektor transportasi saat ini mulai dihidupkan kembali. Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Surabaya bekerjasama dengan Kementrian Perhubungan Direktorat Jendral Perhubungan Darat berupaya untuk mensosialisasikan program penggunaan BBG untuk transportasi khususnya angkutan umum/ mikrolet.

Penggunaan BBG untuk transportasi dalam rangka peningkatan pemanfaatan gas bumi ini juga ditunjang dengan bantuan Converter Kit sebanyak 445 unit dari Kementrian Perhubungan. “saat ini baru 62 kendaraan/ angkutan umum yang dipasang conventer kit”, tutur Kepala Seksi Angkutan Darat Dinas Perhubungan Kota Surabaya Endri Sutjahjo, A.md LLAJ,ST,MM

Secara teknis kinerja mobil ber-BBG itu didukung oleh conversion kit, peralatan yang memungkinkan mobil bergerak dengan bahan bakar gas. Pertama, gas dimasukkan ke tabung melalui wadah pengisian. Lalu, BBG disalurkan ke tangki gas di tubuh mobil. Setelah tekanannya diturunkan, gas–dengan suatu cara–bercampur dengan udara, yang lalu masuk ke mesin untuk dibakar. Tetapi, dengan suatu cara pula, kendaraan ber-BBG dapat kembali menggunakan BBM.Dengan alat converter ini, mobil atau motor bisa dual switch. Jika tidak ada BBG, bisa kembali ke premium. Jadi, tidak ada kesulitan.

Dalam pemasangan converter ini kami sudah menunjuk bengkel yang dapat membantu pemasangan alat ini, tambah Endri Sutjahjo

Keuntungan penggunaan BBG untuk transportasi yang dapat kita rasakan bersama, diantaranya udara akan jauh lebih bersih karena pembakaran lebih sempurna (dengan Oktan 104 pada propane). Manfaat lain yang dapat dirasakan, subsidi BBM yang selama ini kita nikmati dapat dialihkan untuk kebutuhan lainnya karena cadangan gas di Indonesia masih mencukupi.

BBG merupakan bahan bakar ramah ligkungan, sebagaian besar (sekitar 85%) komponen gas bumi yang telah dimurnikan ini terdiri dari gas metana dan etana. Selebihnya gas propana, butana, pentana, nitrogen, dan karbondioksida. BBG lebih ringan dari udara, dan mempunyai nilai oktan 120.

Sumber : Dinas Perhubungan Kota Surabaya

Leave a comment